Rabu, 25 Januari 2012

Penelitian Eksperimen



PENELITIAN EKSPERIMEN
Oleh M. Rama Sanjaya
1.PENDAHULUAN
            Penelitian eksperimental (experimental research), merupakan pendekatan penelitian kuantitatif yang paling penuh, dalam arti memenuhi semua persyaratan untuk menguji hubungan sebab akibat. Pendekatan penelitian ini banyak digunakan dalam penelitian-penelitian sains atau ilmu kealaman,sebab memang awal pengembangannya adalah dalam bidang tersebut.
            Penelitian-penelitian dalam bidang sains baik fisika,kimia maupun biologi hampir seluruhnya ditujukan untuk menguji peengaruh atau hubungan sebab akibat dari suatu atau beberapa hal atau variabel. Penelitian eksperimental merupakan pendekatan penelitian  yang cukup khas. Kekhasan tersebut diperlihatkan oleh dua hal, pertama penelitian eksperimen menguji secara langsung pengaruh suatu variabel lain, kedua menguji hipotesis hubungan sebab akibat. Penelitian seringkali ditujukan untuk mengetahui hubungan antara dua hal, segi, aspek, komponen atau lebih. Hal, segi, aspek atau komponen tersebut memiliki kualitas atau karakteristik yang bervariasi sehingga sering disebut sebagai variabel. Hal,segi, aspek, komponen yang sama atau tidak bervariasi pada sesuatu objek atau seseorang disebut konstan.
Permasalahan kita saat ini adalah apa yang dimaksud dengan penelitian eksperimen, karakteristik penelitian eksperimen dan prosedur penelitian eksperimen? Dan macam-macam penelitian eksperimen untuk menjawab permasalahan tersebut mari kita simak lebih lanjut tulisan ini.
II.PEMBAHASAN
A.Penelitian Eksperimental
            Penelitian eksperimental menggunakan suatu percobaan yang dirancang secara khusus guna membangkitkan data yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan penelitian. Penelitian yang menggunakan rancangan percobaan dianggap sebagai jenis penelitian yang paling diinginkan oleh seorang peneliti. Menurut Margono (2010:110) percobaan ialah bagian penelitian yang membandingkan dua kelompok sasaran penelitian.
            Sementara itu Sukmadinata (2011:212) penelitian eksperimen ialah penelitian untuk mengukur pengaruh suatu atau beberapa variabel terhadap variabel lain.Berdasarkan kedua pendapat ahli diatas dapat penulis simpulkan bahwa yang dimaksud dengan penelitian eksperimen ialah bagian penelitian yang membandingkan dua kelompok untuk mengukur pengaruh suatu atau beberapa variabel terhadap variabel lain.
Dewasa ini penelitian eksperimental juga banyak digunakan dalam penelitian bidang sosial dan humaniora, termasuk pendidikan dan kurikulum pembelajaran. Ciri utama penelitian eksperimental adanya pengontrolan variabel dan pemberian perlakuan kelompok eksperimen. Untuk menguji pengaruh atau hubungan sebab akibat antara suatu atau beberapa variabel terhadap variabel lain minimal diambil dua kelompok sampel yang mewakili suatu populasi.

B. Karakteristik Penelitian Eksperimental
       Emzir (2008:65) mengemukakan ada tiga hal yang menjadi karakteristik penelitian eksperimental.
a.       Manipulasi
Manipulasi langsung peneliti terhadap sekurangnya satu variabel bebas merupakan salah satu karakteristik yang membedakan semua penelitian eksperimental dari metode penelitian lain.
b.      Pengendalian
Menurut Gay (dikutip Emzir 2008:67) pengendalian mengacu pada usaha-usaha pihak peneliti untuk menyingkirkan pengaruh suatu variabel (selain variabel bebas) yang dapat mempengaruhi performansi pada variabel terikat. Dengan kata lain, peneliti ingin agar kelompok sedapat mungkin sama, dengan demikian perbedaan utama diantara mereka hanyalah variabel bebas, perbedaan yang disebabkan oleh peneliti.
c.       Pengamatan
Untuk mengetahui apakah ada pengaruh manipulasi variabel bebas terhadap variabel terikat dalam suatu penelitian eksperimental, pengamatan perlu dialakukan. Pengamatan dilakukan pada ciri-ciri tingkah laku subjek yang diteliti. Dalam melakukan pengamatan ini peneliti melakukan pengukuran dengan menggunakan instrumen. Sebagai contoh, bila peneliti melakukan penelitian eksperimen untuk mengetahui apakah metode tertentu mempunyai pengaruh terhadap prestasi belajar matematika, maka setelah pelaksanaan perlakuan dilakukan pengukuran pada prestasi belajar matematika pada kelompok eksperimental dan kelompok kontrol dengan menggunakan tes matematika. Hasil tes kemudian dibandingkan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan.

C. Prosedur Penelitian Eksperimental
       Emzir (2008:69) mengemukakan ada enam hal yang menjadi prosedur  penelitian eksperimental yaitu sebagai berikut.
a.       Memilih dan merumuskan masalah
b.      Memilih subjek dan instrumen pengukuran
c.       Memilih desain penelitian
d.      Melaksanakan prosedur
e.       Menganalisis data
f.       Merumuskan kesimpulan

D.Validitas Internal dan Eksternal
            Agar eksperimen memberikan hasil yang meyakinkan, semua variabel ekstranus harus dikontrol. Kalau variabel-variabel tersebut tidak dikontrol sulit dapat disimpulkan bahwa variabel akibat atau variabel terikat tersebut disebabkan atau karena pengaruh variabel bebas. Menurut Donal Campbell dan Julian Stanley (dikutip Sukmadinata, 2011:197) menulis tentang validitas internal dalam eksperimen. Validitas internal menunjukkan sejauh mana variabel ekstranus dikontrol oleh penelitian dalam eksperimen. Compbell dan Stanley (dikutip Sukmadinata, 2011:197) mengemukakan ada 12 hal yang perlu dikontrol dalam validitas internal.

1.      History:perlakuan dalam bidang sosial dan pendidikan umumnya dilakukan dalam jangka waktu tertentu yang kemungkinan juga cukup panjang.
2.      Maturation: selama perlakuan diberikan, kelompok eksperimen juga mengalami perkembangan, pengetahuannya bertambah, kematangannya juga lebih mengikat, sehingga dapat berpengaruh terhadap hasil eksperimen.
3.      Testing: dalam eksperimen dilakukan pretes dan post tes.
4.      Instrumentation: dampak negatif dari instrumen yang digunakan terutama dihadapi kalau instrumennya hanya bersifat pedoman pengamatan atau pedoman wawancara.
5.      Statistical regression:dalam regresi statistik ada kecenderungan subjek yang mendapat skor rendah dalam tes pertama akan naik pada tes ulangan atau tes kedua dengan soal yang sama atau hampir sama, kalaupun kemampuannya sebenarnya sama, sebaliknya subjek yang mendapatkan skor tinggi pada tes pertama akan menurun pada tes ulangan atau tes kedua.
6.      Differential selectionÏ: dalam pembentukan kelompok eksperimental dan kelompok kontrol sering terjadi pilihan yang berbeda sehingga kedua kelompok menjadi kurang homogin.
7.      Experimental mortality: dalam pelaksanaan eksperimen juga sering terjadi pengurangan jumlah anggota dari kelompok eksperimental ataupun kelompok kontrol.
8.      Selection maturation interaction: dalam pemilihan kelompok eksperimental dan kelompok kontrol seringkali tidak dapat dihindari adanya perbedaan rata-rata tingkat perkembangan kedua kelompok.
9.      Experimental treatment diffusion: kelemahan ini terutama terjadi pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang lokasinya berdekatan.
10.  Compensatory rivary by the control group: karena kelompok mengetahui statusnya sebagai kelompok yang diperbandingkan dengan kelompok eksperimen,maka mereka berupaya melakukan kegiatan yang lebih dari biasanya sehingga hasilnya tidak berbeda dengan kelompok eksperimen.
11.  Compensatory equilization of tretments :karena kelompok eksperimen diberi perlakuan dengan fasilitas dan layanan yang baik, maka kelompok kontrol juga diberi fasilitas dan layanan yang baik walaupun dalam kegiatan yang biasa.
12.  Resentful demoralization of the control group: kalau pada kelompok eksperimen, anggota kelompok memiliki moral yang tinggi karena status mereka sebagai kelompok eksperimen, maka kelompok kontrol memiliki moral yang rendah karena statusnya sebagai kelompok pembanding yang tidak diberi keistimewaan.
Disamping validitas internal penelitian eksperimental juga perlu memiliki validitas eksternal. Glenn Bracht dan Gene Glass (dikutip Sukmadinata, 2011:199) mengemukakan hal yang perlu dikontrol berkenaan dengan validitas eksternal dalam eksperimen.
1.Validitas populasi
2.Validitas ekologis

E. Macam-Macam Eksperimen
            Menurut Sukmadinata (2011:203) ada beberapa variasi dari penelitian eksperimental, yaitu eksperimen murni, eksperimen kuasi, eksperimen lemah dan subjek tunggal.
1. Eksperimen Murni
            Dalam eksperimen murni (true experimental) pengujian variabel bebas dan variabel terikat dilakukan terhadap sampel kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Subjek-subjek yang diteliti dalam kedua kelompok tersebut (juga pada masing-masing kelompok) diambil secara acak. Pengambilan sampel secara acak, hanya mungkin apabila subjek-subjek tersebut memiliki karakteristik yang sama. Dalam pelaksanaan penelitian, kesamaan karakteristik subjek tersebut memang dibuat sama atau disamakan. Penyamaannya dilakukan melalui pengujian kecerdasan, bakat, kecakapan, ketahanan fisik dll.
            Pengujian tersebut dalam bidang sosial, seringkali tidak bisa dilakukan terhadap semua karakteristik dan kemampuan. Apabila tidak bisa dilakukan pengujian, maka kesamaan (penyamaan) karakteristik tersebut didasarkan atas asumsi atau keyakinan peneliti. Asumsi tersebut diambil berdasarkan alasan atau argumentasi yang kuat, yang diambil dari hasil-hasil penelitian terdahulu, fakta-fakta atau alasan logis yang kuat.
2. Eksperimen Kuasi
            Eksperimen ini disebut kuasi, karena bukan merupakan eksperimen murni tetapi seperti murni, seolah-olah murni. Eksperimen ini biasa juga disebut eksperimen semu. Karena berbagai hal, terutama berkenaan dengan pengontrolan variabel, kemungkinan sukar sekali dapat digunakan eksperimen murni. Eksperimen kuasi bisa digunakan minimal kalau dapat mengontrol satu variabel saja meskipun dalam bentuk matching, atau memasangkan / menjodohkan karakteristik, kalau bisa random lebih baik.
3. Eksperimen Lemah atau Pra Eksperimen
            Model desain eksperimen ini adalah yang paling lemah, oleh karena itu disebut eksperimen lemah atau “weak experimental”. Desain ini kadang-kadang disebut juga pra eksperimen atau “pre experimental”,karena sepintas modelnya seperti eksperimen tetapi bukan. Mengapa disebut eksperimen lemah atau pra eksperimen, karena tidak ada penyamaan karakteristik (random) dan tidak ada pengontrolan variabel, model ini sebaiknya hanya digunakan untuk penelitian latihan. Tidak digunakan untuk penelitian tesis, disertasi atau penelitian-penelitian yang hasilnya digunakan untuk penentuan kebijkan, pengembangan ilmu, dan sejenisnya.
4. Eksperimen Subjek Tunggal
            Dalam eksperimen murni,kuasi dan lemah digunakan subjek atau partisipan kelompok. Perbedaan antar kelompok dihitung berdasarkan skor rata-rata antar kelompok-kelompok tersebut. Dalam eksperimen subjek tunggal, subjek atau partisipannya bersifat tunggal, bisa satu orang, dua orang atau lebih. Nama subjek tunggal juga diambil dari cara hasil eksperimen disajikan dan dianalisis berdasarkan subjek secara individual. Pendekatan dasar dalam eksperimen subjek tunggal adalah meneliti individu dalam kondisi tanpa perlakuan dan kemudian dengan perlakuan dan akibatnya terhadap variabel akibat diukur dalam kedua kondisi tersebut.
III. KESIMPULAN
            Penelitian eksperimental merupakan penelitian untuk mengukur pengaruh suatu atau beberapa variabel terhadap variabel lain. Eksperimen berbeda dengan penelitian lain sebab penelitian ini menggunakan kelompok kontrol selain kelompok eksperimen. Ada beberapa macam variabel yang perlu diperhatikan dalam penelitian eksperimen, yaitu variabel bebas atau variabel yang  berpengaruh,variabel terikat atau yang dipengaruhi, variabel penyela,dan vaiabel ekstranus. Penelitian eksperimen asalnya digunakan dalam bidang sain, tetapi sekarang biasa juga digunakan dalam bidang ilmu sosial dan humaniora, termasuk pendidikan, kurikulum, dan pembelajaran.


















DAFTAR PUSTAKA

Emzir. 2011. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada

Margono,S. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:
Remaja Rosda Karya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar